Smadav 9.2 Pro Januari 2013


SmadAV adalah Antivirus lokal tak berbayar yang dikhususkan untuk mengatasi virus–virus lokal ataupun mancanegara yang menyebarluas di Indonesia.

Smadav dapat digabungkan dengan hampir semua antivirus internasional. Setelah digabungkan, Smadav akan melindungi komputer Anda dari virus lokal dan antivirus internasional tersebut yang akan melindung Anda dari virus internasional secara keseluruhan

Nama SmadAV diambil dari nama singkatan sekolah Zainuddin Nafarin, Smada (SMA 2) di Kota Palangkaraya di Kalimantan Tengah, sedangkan AV singkatan dari antivirus.


Sejarah Smadav
Zainuddin Nafarin alias STC alias Zai, penemu antivirus lokal Smadav ialah murid Sekolah Menegah Umum 2 Pahandut Palangka Raya, Kalimantan Tengah kelas XI IA 1 yang menciptakan SmadAV di tahun 2006, Smadav tercipta bukan karena ia cinta almamater, tapi karena awal mulanya (secara tak sengaja) ia mengenal Visual Basic di laboratorium komputer SMAN-2 Palangkaraya pada sekitar pertengahan tahun 2006. Lalu Zainuddin Nafarin mulai mencoba untuk mempelajarinya, dan beberapa bulan setelah itu lahirlah Smadav v1.0. Tetapi karena kesibukannya dalam mengikuti Olimpiade matematika, akhirnya pengembangan SmadAV ditunda hingga diselesaikan pada tahun 2008. Smadav pertama kali diciptakan di kota Palangkaraya, tapi lokasi pengembangannya lebih banyak memakan tempat di daerah Jogjakarta dikarenakan kesibukannya kuliah di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada.

Zainuddin sendiri tidak berasal dari Jawa, Zainuddin sendiri asli dari Amuntai, Kalimantan Selatan, dan ia fasih berbahasa banjar. Zainuddin tinggal di daerah pinggiran Kota Palangkaraya, tepatnya di tengah daerah hutan rawa. Tapi kini hutan itu sebagian besarnya sudah dibumihanguskan oleh api-api kebakaran hutan yang mungkin disengaja oleh manusia, hutan rindang yang dulu kini tidak terlihat lagi.

SmadAV mulai Zainuddin kembangkan sejak Oktober 2006 (waktu itu Zainuddin Nafarin masih kelas XI atau 2 SMA). Sejak ada beberapa temannya yang meminta Zainuddin agar membersihkan komputernya dari virus-virus lokal yang menjengkelkan, padahal Zainuddin sendiri juga masih cukup awam tentang virus lokal waktu itu. Ada 2 yang membuatnya jengkel disini, pertama virus lokalnya sendiri. Kedua, Zainuddin Nafarin harus datang ke rumah masing-masing teman Zainuddin Nafarin tersebut untuk “membantu” membersihkan virus lokal di komputernya secara manual. Karena hal inilah mau tidak mau harus mau agar teman Zainuddin Nafarin tetap terbantu dan Zainuddin Nafarin tidak repot lagi, sejak saat itu Zainuddin mulai mengembangkan aplikasi SmadAV.

Zainuddin Nafarin menamakannya SmadAV karena SMA Zainuddin Nafarin adalah SMAN-2 Palangkaraya, biasa dipanggil Smada. Jadi, SmadAV=Smada+AV (Smada Antivirus). Kenapa harus smada? Karena Zainuddin Nafarin baru mulai mempelajari programming sejak awal kelas XI (sejak Zainuddin Nafarin menemukan Visual Basic di lab Smada) dan bahkan Zainuddin Nafarin baru punya komputer saat pertengahan kelas X.

Zainuddin Nafarin mengembangkan SmadAV sejak Oktober 2006, hingga akhirnya berhenti di bulan Mei 2007 dan baru dimulai lagi sekarang. dikarenakan pada Mei 2007 Zainuddin akan mengikuti Olimpiade Matematika tingkat Provinsi waktu itu . Dan ia berpikir untuk sementara ia harus berkonsentrasi terlebih dahulu ke Olimpiade. Tetapi karena Zainuddin (kebetulan) lolos lagi sampai tingkat Nasional, mau tidak mau Zainuddin tetap konsentrasi di Olimpiade sampai akhir Oktober 2007. Setelah Olimpiade berakhir, lagi-lagi Zainuddin masih berpikir belum memungkinkan untuk kembali mengembangkan SmadAV, dikarenakan waktu itu Zainuddin kembali harus bersiap untuk menghadapi ujian nasional (karena ia telah duduk di kelas XII). Zainuddin berpikir sejak awal, ia harus bersiap-siap untuk belajar habis-habisan, karena bukan hanya untuk menghadapi UN (yang banyaknya 6 mata pelajaran) tapi juga Tes Masuk Universitas. Setelah semuanya berakhir dan (untungnya) Zainuddin bisa diterima di UGM di Jurusan Matematika, Zainuddin Nafarin pikir saat inilah waktu yang tepat untuk mengembangkan lagi SmadAV. Walaupun sekarang Zainuddin Nafarin adalah mahasiswa dan hanyalah anak kost, Zainuddin Nafarin akan mencoba semaksimum mungkin untuk mengembangkan SmadAV.

Smadav memang sangat memerlukan biaya operasional, riset, hosting, dan banyak biaya lainnya. Jadi tidak mungkin Smadav hanya mengandalkan Smadav Free untuk terus berkembang. Smadav Pro juga bedanya tidak terlalu banyak dengan Smadav Free Zainuddin Nafarin mohon Do’a dan sedikit Donasi (Jika Anda merasa terbantu agar SmadAV terus maju.

 

Logo Smadav

Zainuddin Nafarin waktu itu hanya mencari objek yang paling mengagumkan yang pernah ditemukan khususnya di bidang matematika. Dan Zainuddin Nafarin putuskan impossible object ini sebagai icon Smadav karena icon ini mengagumkan walaupun sangat simple. Sedangkan warna hijau melambangkan kedamaian, itulah mengapa Smadav menggunakan warna hijau untuk semua komponennya termasuk icon ini. Smadav selalu menggunakan warna hijau karena kita Indonesia, paru-paru dunia.

 

Kantor Smadav

SmadAV tidak memiliki kantor resmi. SmadAV adalah hasil buah tangan karya mahasiswa Universitas Gajah Mada yang menetap di Yogyakarta. Sedangkan seluruh anggota tim merupakan sukarelawan yang berkumpul secara daring.

 

Forum Smadav

Forum Smadav dibuat oleh mas kambeeng tanggal 23 Maret 2009. Jadi, tanggal 23 Maret 2011 forum Smadav genap berumur 2 tahun. Tujuan awal dari didirikannya forum ini adalah untuk menyediakan pelayanan pengguna dan tanya jawab lewat forum. Forum SmadAV juga tersedia bagi pengguna yang ingin melaporkan bug, saran/kritik untuk SmadAV. Pada bulan Agustus 2011, forum SmadAV yaitu smadaver.com tercatat memiliki 69.923 pengguna terdaftar. Sumber data: Forum Smadav Statistic Center.

 

Server

Server luar (Internasional) memang cenderung lebih murah daripada server lokal (IIX). Khususnya untuk Shared Hosting yang sangat murah di luar negeri. Smadaver.com tidak memakai Shared Hosting, tapi memakai VPS (Virtual Private Server) yang jauh lebih mahal dan lebih stabil untuk forum yang cukup besar. Saat ini Server Smadav.net ada di daxa Rp.2.500.000,-/bulan dan Server Smadaver.com dan viruslokal.com menggunakan Virtual Private Server di Dreamhost, bayarnya antara $50-$100 per bulan atau Rp.500.000,- /bulan (Rp6.000.000 - Rp12.000.000 per tahun). Jadi bisa melayani Smadaver dengan kecepatan semaksimum mungkin.

 

Smadav dibuat dengan Visual Basic

SmadAV dibuat menggunakan Visual Basic, tidak menggunakan Delphi, C/C++ atau bahkan Assemby. Kenapa? Dari awal Zainuddin Nafarin sudah terlanjur fokus pada Visual Basic dan juga akan membutuhkan waktu yang cukup lama jika harus mengkonversi Source Code SmadAV (Lebih dari 10000 baris) dari Visual Basic ke bahasa pemrograman lainnya. Selain karena Zainuddin Nafarin harus mempelajari ulang bahasa pemrograman baru tersebut, Zainuddin Nafarin juga disini hanya sendiri dan tidak mempunyai waktu yang banyak untuk mengembangkan SmadAV, karena Zainuddin Nafarin juga harus memenuhi kewajiban Zainuddin Nafarin untuk kuliah dan mendapatkan IP tinggi Kelebihan menggunakan Visual Basic , SmadAV menjadi lebih mudah dan cepat untuk dikembangkan dibandingkan Bahasa Pemrograman lainnya yang lebih rumit apalagi Assembly dan juga ukuran File Exe SmadAV lebih kecil dibandingkan dengan Delphi. Kekurangannya menggunakan Visual Basic, SmadAV memerlukan file MSVBVM60.DLL yang sebenarnya memang selalu ada di sistem Platform Windows. “Jika file ini dihapus oleh virus”, otomatis SmadAV dan semua aplikasi Visual Basic lainnya tidak dapat dijalankan di komputer tersebut. Tapi, hal ini bisa diatasi dengan mendownload file MSVBVM60.DLL dan meletakkannya satu folder dengan SmadAV. Jadi tidak ada masalah. Smadav tidak pernah memakai database untuk deteksi Virus VBS, semuanya total dengan heuristik saja.

 

Rilis Smadav

Smadav menggunkan ribuan fungsi API, sedikit fungsi VB, sehingga lebih cepet scanning-nya. Kecepatan rata-rata scanning-nya 100 file per detik. Smadav hanya open-source untuk versi 1.7 dan 2.3, sebenarnya sudah lama ada di * viri.4shared.com. Pembagian Smadav Release, yaitu:
Revisi Kecil : rev. 8.0.0 jadi rev 8.0.1 (revisi berkala dalam hitungan hari)
Revisi Biasa : rev. 8.0 jadi rev. 8.1 (biasanya 2 minggu sekali)
Revisi Besar : rev. 8.5 jadi rev. 9.0 (biasanya 2 bulan sekali)

Kami biasanya mengetes versi beta dulu di Forum Smadav, jadi jika ada user forum yang menemukan bug atau tidak setuju dengan suatu fitur tertentu, tentu Smadav akan diperbaiki lagi. Jadi tidak benar end-user yang kami jadikan tempat test Smadav. Tentu tidak mungkin kami menemukan semua bug saat pengetesan Smadav beta di forum, jadi tidak menutup kemungkinan masih ada bug yang ada di versi release Smadav.
Kami tidak menghalangi siapapun yang ingin mengkritik Smadav, karena Smadav sangat terbuka dan masih memerlukan banyak perbaikan. Perlu dicatat juga bahwa Smadav bukanlah program komersial/profit, Smadav dibuat untuk riset dan penerapan ilmu Computer Science. Jadi, tidak ada alasan untuk kami lebih mendahulukan kepentingan diri sendiri/kelompok daripada penerapan ilmu Computer Science itu sendiri. Kami lebih mendedikasikan Smadav untuk penerapan dan riset ilmu Computer Science di Indonesia.

 

Keamanan

Proses Smadav

Pada saat diklik Smadav mengecek secara sembunyi-sembunyi dulu (agar tidak di-kill virus) keadaan komputer Anda, jika ada virus akan langsung di-kill Smadav sebelum GUI(Tampilan) Smadav-nya muncul. Dan ini harusnya kurang dari 3 detik

 

Cleaning File

Kalau Smadav gagal melakukan cleaning, sebenarnya dokumennya tidak akan dihapus tapi dikarantina, jadi masih bisa mengembalikannya (undelete) di tab Quarantine. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan cleaning file dokumen gagal (sehingga harus dikarantina) :
1. File dokumen dirasuki (bergabung) dengan tubuh virus
2. File dokumen disembunyikan di tempat yang tidak bisa digapai smadav

Kalau sudah yakin semua data aman, hapus saja semua virus di karantina itu

 

Autorun.inf

Folder autorun.inf Smadav berfungsi untuk menangkis virus yang membuat file autorun.inf. Autorun.inf hanya dideteksi jika ada di Flashdisk/Removable disk, tidak di CD/DVD Drive. Komputer Zainuddin Nafarin sendiri sangat sering terinfeksi Conficker gara-gara Zainuddin Nafarin sering lalai dalam meneliti di Lab Smadav, Conficker sering lepas dan menginfeksi komputer Zainuddin Nafarin sendiri, tapi Conficker tetap gagal menginfeksi flashdisk dengan membuat file autorun.inf, soalnya kan sudah dikunci dengan Smad-Lock.
autorun.inf yang menjadi virus itu kemungkinan hanya menduplikasi diri agar mirip dengan semua folder di drive tersebut termasuk folder autorun.inf, jadi virusnya akan berekstensi exe bernama autorun.inf.exe Folder Recycler di Flashdisk adalah 100% Virus Conficker. Harus diperhatikan bahwa folder autorun.inf itu memiliki atribut system+hidden jadi tidak akan membuat bingung pengguna awam karena komputer di pengguna awam kebanyakan tidak menampilkan file system+hidden. Hanya komputer advanced pengguna saja yang kebanyakan menampilkan file system+hidden, dan mereka sebagian besar sudah tahu kegunaan folder autorun.inf.
Perlu diketahui, Windows 7 sudah tidak menggunakan dan mengabaikan file autorun.inf di removable disk. Sebenarnya fitur autorun.inf di removable disk sudah banyak dikritik oleh pengguna Windows XP karena sangat berbahaya dan menjadi celah yang sangat bagus bagi virus, Smadav hanya ingin memutus rantai virus yang sebagian besar di Indonesia menyebar luas lewat autorun.inf. Jadi sangat tidak direkomendasikan untuk menghapus folder autorun.inf buatan Smadav.

Sampai saat ini hampir semua virus (99%) tidak mampu menghapus folder autorun.inf Smadav.
Zainuddin Nafarin menyadari ada yang kontra dengan Smad-Lock walaupun hanya sebagian kecil saja. Tapi mohon dimengerti bahwa misi Smadav sebenarnya hanyalah untuk mengurangi secara signifikan penyebaran virus di Indonesia dan akhirnya akan kita dapatkan keamanan yang tinggi pada komputer-komputer di Indonesia, baik untuk pengguna online dan yang sebagian besar offline di Indonesia. Folder Autorun.inf tetap otomatis tapi ada konfirmasi terlebih dahulu sebelum akan ditambahkan sesaat setelah flashdisk terpasang Tidak akan ada pengguna yang bingung, Anda harus perhatikan bahwa ketika folder autorun.inf itu akan dihapus akan ada notifikasi dari windows : "This autorun.inf is LOCKED by SMADAV to protect your Flash-Disk from virus infection."

Jadi, misi Smadav sebenarnya hanyalah untuk mengurangi secara signifikan penyebaran virus di Indonesia dan akhirnya akan kita dapatkan keamanan yang tinggi pada komputer-komputer di Indonesia, baik untuk pengguna online dan yang sebagian besar offline di Indonesia.

 

Smad-Lock

Folder Δ Smad-Lock Δ ini tidak bisa d-scan oleh Smadav Rev. 4 dan versi-versi sebelumnya. Ini karena path-nya mempunyai karakter Unicode yaitu Δ. Sama halnya dengan virus juga tidak bisa men-scan dan menginfeksi file-file di dalamnya, karena untuk membuat suatu program bisa memasuki folder ini programmer harus membuat kode yang mendukung karakter Unicode sehingga harus merombak ulang semua kode yang belum mendukung Unicode. Smadav 2009 Rev. 5 sudah Zainuddin Nafarin rombak ulang dan sudah mendukung Unicode. Smad-Lock hampir tidak mungkin bisa dimodifikasi oleh virus. Virus penginfeksi folder memang menduplikasi diri mirip semua folder yang ditemukannya termasuk folder autorun.inf milik Smad-Lock. Tapi virus penginfeksi folder ini tidak bisa masuk ke folder "Δ Smad-Lock Δ" Folder Smad-Lock memang hanya diperuntukkan untuk file-file yang dibuka dengan program buatan microsoft, seperti office, explorer, notepad, dll. Hanya sedikit program non-microsoft yang bisa membuka file dalam folder Smad-Lock. Smadav sudah memberikan notifikasi dan catatan yang cukup dalam folder Smad-Lock pada file Read Me. Memang ada kira-kira 5% virus lokal yang bisa masuk folder Smad-Lock, tapi hampir tidak ada yang bisa menginfeksi dokumen di dalamnya

 

Alasan yang sangat kuat untuk membuat fitur Smad-Lock :

  1. 90% virus (baik virus lokal ataupun virus luar) yang ada di Indonesia sekarang menyebar lewat autorun.inf ini, jadi silakan saja Anda menggunakan fitur pada file autorun.inf tapi bersiap-siaplah karena file autorun.inf Anda akan di-replace oleh virus dan Removable Disk Anda akan terinfeksi. Kalau Anda lebih mementingkan keamanan, aktifkanlah Smad-Lock (Autorun.inf), sampai saat ini hampir semua virus (99%) tidak mampu menghapus folder autorun.inf Smadav.
  2. Perlu Anda ketahui, Windows 7 sudah tidak menggunakan dan mengabaikan file autorun.inf di removable disk. Sebenarnya fitur autorun.inf di removable disk sudah banyak dikritik oleh pengguna Windows XP karena sangat berbahaya dan menjadi celah yang sangat bagus bagi virus, Smadav hanya ingin memutus rantai virus yang sebagian besar di Indonesia menyebar luas lewat autorun.inf. Jadi sangat tidak direkomendasikan untuk menghapus folder autorun.inf buatan Smadav.
  3. Smadav sudah memberikan notifikasi dan catatan yang cukup dalam folder Smad-Lock pada file Read Me. Catatan teknis yang lebih detail mungkin di Revisi berikutnya akan ditambahkan di file Read Me tersebut

 

Trik untuk memastikan flash-disk aman (hampir 100%) dari virus

Pertama Aktifkan Smad-Lock di flash disknya kemudian masukkan semua file/folder ke dalam folder "Δ Smad-Lock Δ" Folder Smad-Lock (Brankas Smadav) memang nanti harus dibuat secara manual lewat Tools->Smad-Lock.

 

Apakah mungkin Smad-Lock ditembus virus?

Smad-Lock memang masih mungkin ditembus oleh sebagian kecil virus. Virus yang (1) secara keseluruhan atau (2) hanya sebagian fungsinya yang mendukung path UNICODE.

Untuk tipe yang pertama, yaitu virus yang secara keseluruhan mendukung UNICODE, bahkan bisa menginfeksi dokumen/file dalam folder Smad-Lock, tapi sampai sekarang saya belum ada menemukan virus seperti ini khususnya di Indonesia yang bisa menginfeksi dokumen (bukan executable), yang ada hanyalah virus asing yang bisa menginfeksi exe.

Untuk tipe virus yang kedua, hanya mempunyai sebagian fungsi yang mendukung path UNICODE, hanya akan mampu meng-copy filenya ke dalam folder Smad-Lock dan kebanyakan tidak memodifikasi file-file lainnya yang sudah ada di dalam folder Smad-Lock. Virus jenis ini mungkin bisa diperkirakan ada kurang dari 5% dari seluruh virus lokal yang menyebar di Indonesia.

Jadi, folder Smad-Lock jelas masih ada celahnya dan memang tidak mungkin 100% aman.

 

Smad-RTP

Smad-RTP hanya mencegah eksekusi virus dari Explorer dan flashdisk. Jadi tidak akan ada infeksi registry jika eksekusi virus berhasil dicegah. Smadav tidak otomatis melakukan scanning terhadap seluruh aktifitas file di komputer, karena inilah Smadav menjadi sangat ringan proteksinya. Jadi Smadav akan mencegah Anda mengeksekusi file virus sesaat ketika Anda membuka folder-nya lewat Explorer.

 

Registry

Smadav selalu bisa membersihkan registry yang dideteksinya, jika perbedaan string adalah Forbidden String dan belum bisa memperbaiki secara otomatis serta terdeteksi lagi walaupun sudah dibersihkan, kemungkinan ada infeksi virus yang selalu mengubahnya ke nilai semula.

 

Flashdisk

Misalnya Smadav ada di flashdisk dan terinfeksi dan pengguna membuka Smadav dari media tersebut, maka Smadav memperingkatkan bahwa berkasnya telah rusak. Tidak ada pengamanan yang 100%, tapi kita harus usahakan pengamanan terbaik yang bisa dilakukan.

 

kelebihan Smadav Pro dibandingkan Smadav Free

Smadav Pro mempunyai banyak fitur tambahan yang tidak ada di Smadav Free, berikut ini adalah fitur-fitur tambahan yang akan Anda dapatkan pada Smadav Pro : Update Otomatis Online, Scanning 10x Lebih Cepat, Exception List, Maximize/Resize, Mengganti Warna Tema, Password Admin, dan Izin Penggunaan Profit. Anda harus menjadi donatur untuk mendapatkan Smadav Pro. Catatan : Smadav Free & Pro mempunyai kemampuan deteksi yang sama. Bedanya hanya pada fitur auto-update dan fitur tambahan lainnya.

Nah itu sekilas tentang Anti virus Smadav yo teman-teman …. Bagi teman2 yang mau samdav terbaru, smadav 9.2  Pro Januari 2013
Silahkan Download Disini >>>>>> Smadav 9.2 Pro Januari 2013 
Note : Harus memiliki account 4shared


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar