Teori
adalah susunan konsep, definisi, dan dalam yang menyajikan pandangan yang
sistematisfenomena dengan menunjukkan hubungan antara variable yang satu dengan
yang lain dengan maksud untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Webster
Third New International Dictionary mendefinisikan teori sebagai suatu susunan
yang saling berkaitan dengan hipotesis, konsep, dan prinsip pragmatis yang
membentuk kerangka acuan untuk bidang yang dipertanyakan. McDonald memberikan
tiga elemen teori, yaitu:
1.
Membuat
kode sebagai symbol fenomena
2.
Mengkombinasikannya
sesuai dengan peraturan
3.
Menterjemahkannya
ke dalam fenomena
Kenneth
S. Most (1982) mendefinisikan teori sebagai “ suatu pernyataan sistematik
mengenai peraturan atau prinsip yang mendasari atau memandu suatu set
fenomena.” Teori dapat juga dianggap sebagai kerangka atau susunan ide,
penjelasan fenomena, dan prediksi perilaku yang akan datang. Teori adalah
penjelasan yang sistematik dan scientific. Kenneth menambahkan bahwa teori
memiliki tiga dimensi sebagai berikut :
1.
Reductionism
yang berarti bahwa teori itu dimulai dari asumsi-asumsi dimana teori itu tidak
langsung merujuk ke objek yang diobservasi dan bukan pula pernyataan yang dapat
diuji kebenarannya, tetapi dia merupakan bahan rujukan untuk mengamati
fenomena. Ia adalah sejenis alat yang lebih cepat dapat dirujuk ke fenomena
yang diamati.
2.
Instrumentalism
yang berarti bahwa teori adalah sebuah instrument atau alat menghitung yang
akan digunakan untuk menilai pernyataan tentang suatu observasi. Di sini
peranan teori adalah menjelaskan dan meramalkan.
3.
Realism
yang berarti bahwa teori adalah sekumpulan proposisi atau dalil yang merupakan
pernyataan suatu kebenaran atau ketidakbenaran tentang dunia nyata, fenomena
atau objek.
Akuntansi
yang dipraktikkan dalam suatu wilayah negara merupakan suatu hasil rancangan
dan pengembangan untuk mencapai suatu tujuan sosial tertentu. praktik akuntansi
tersebut tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti faktor
sosial, ekonomi, politis, dsb. dan hal itu menyebabkan praktik akuntansi dalam
suatu wilayah negara tertentu bisa tidak sama dengan praktik akuntansi di
negara lainnya.
Untuk
melaksanakan suatu praktik akuntansi yang baik, tidak cukup hanya mempelajari
akuntansi secara praktik saja. Karena dibalik praktik akuntansi terdapat
berbagai gagasan, asumsi dasar, konsep, penjelasan, dsb, yang semuanya
terangkum dalam teori akuntansi. Teori akuntansi sendiri merupakan suatu
pengetahuan yang menjelaskan mengapa praktik akuntansi berjalan seperti yang
ada sekarang.
Di
dalam praktik akuntansi terdapat beragam permasalahan yang harus dipecahkan.
Menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut tidak cukup hanya dengan
mengandalkan pengalaman semata, namun untuk mencapai praktik akuntansi yang
baik dan sehat, maka dalam menyelesaikan masalah juga diperlukan landasan teori
yang sehat dan baik pula.
Teori
akuntansi merupakan bagian penting dari praktik akuntansi. pengetahuan terhadap
teori akuntansi akan mengimbangi berbagai keterbatasan pengalaman dan kemampuan
praktis dalam menyelesaikan masalah. Dengan teori akuntansi orang akan dapat
melihat suatu permasalahan dengan perspektif yang lebih luas dan terinci, dan
tanpa teori yang melandasinya, praktik akuntansi yang baik dan sehat bisa
dipastikan tidak akan tercapai.
Teori
akuntansi adalah adalah cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan
sistematik tentang prinsip dan metodologi yang membedakan dengan praktik.
Vernon kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu sistem yang
komprehensif dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia
membagi unsure teori dalam beberapa elemen: postulat dan asumsi dasar,
definisi, tujuan akuntasi, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode-metode.
Vernon
Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori kuntansi sebagai berikut.
1.
Menjadikan
pegangan bagi lembaga penyusunan standar akuntansi dalam menyusun standarnya.
2.
Memberikan
kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak adanya
standar resmi.
3.
Menentukan
batas dalm hal melakukan judgment dalam penyusunan laporan keuangan.
4.
Meningkatkan
pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang disajikan
laporan keuangan.
5.
Meningkatkan
kualitas laporan yang dapat diperbandingkan.
Sedangkan
Hendriksen (1982) mengemukakan kegunaan teori akuntansi sebagai berikut.
1.
Memberikan
kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktik akuntansi.
2.
Memberikan
pedoman terhadap praktik dan prosedur akuntansi yang baru.
Teori akuntansi memiliki beberapa sifat, diantaranya yaitu :
a. Merupakan seperangkat prinsip yang
logis, saling terkait dan membentuk kerangka umum
b. Berkaitan erat dengan penyusunan
kebijakan akuntansi
c. Harus mencakup semua literatur
akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain
d. Harus dapat memberikan penjelasan
mengenai praktik akuntansi, menjawab dan menjelaskan semua fenomena yang melatarbelakangi
penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi.
e. Harus dapat menjelaskan mengapa
perusahaan lebih cenderung menggunakan metode lifo dartipada fifo dalam menilai
persediaannya
f. Harus bisa memprediksi atau bahkan
menemukan gejala akuntansi yang belum diketahui
g. Sangat penting dalam menyusun dan
memverifikasi prinsip akuntansi
Teori
akuntansi berkaitan erat dengan penyusunan kebijaksanaan akuntansi. Teori
bersama faktor politik dan kondisi dan system ekonomi akan menentukan pembuatan
kebijakan .Dalam penyusunan kebijaksanaan akuntansi yang akan dijadikan sebagai
dasar dalam praktik atau teknik akuntansi dipengaruhi oleh berbagai faktor
antara lain:
1.
Teori
akuntansi
2.
Faktor
politik
3.
Kondisi
ekonomi
Teori
akuntansi akan dapat bermanfaat apabila rumusan teori itu dapat dijadikan
sebagai alat untuk meramalkan apa yang akan diharapkan mungkin terjadi di masa
yang akan datang. Kalau demikian halnya, mestinya setiap Negara harus memiliki
dan merumuskan teori akuntansinya sendiri yang disimpulkan dari kondisi dan
fenomena ekonomi social yang dimilikinya, bukan mengambila alih sepenuhnya dari
susunan teori akuntansi Negara lain.
Hadibroto
(Media Akuntansi 1988) menekankan pentingnya teori akuntansi. Menurut beliau
ada sinyalemen yang berkembang yang menganggap bahwa seolah teori akuntansi
tidak dibutuhkan. Alas an yang mendasari pemikiran ini adalah baha akuntansi
bukanlah merupakan suatu disiplin ilmu yang menjelaskan semua gejala-gejala
akuntansi di dalam praktiknya. Akuntansi bersifat teknis dan procedural.
Pandangan ini keliru, teori akuntansi dapat memberikan penjelasan mengenai
praktik akuntansi, menjawab, dan menjelaskan semua fenomena yang
melatarbelakangi penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi.
Hendriksen
menilai teori akuntansi sebagai suatu susunan prinsip umum akan dapat:
1.
Memberikan
kerangka acuan yang umum dari mana praktik akuntansi dinilai
2.
Teori
akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi,
sisial, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.
Merumuskan
teori akuntansi atau dengan kata lain melakukan penelitian akuntansi harus
memiliki metode. Belkaoui dan Godfrey mengemukakan dalam literature dikena
beberapa metode berikut ini.
1.
Metode
Deskriptif (Pragmatic)
Dalam metode ini akuntansi
dianggap sebagai seni yang tidak dapat dirumuskan, maka metode perumusan teori
akuntansi harus bersifat menjelaskan atau descriptive dan menganalisis
praktik yang ada dan diterima sekarang.
2.
Psychological
Pragmatic
Di sini diamati reaksi
dari pemakai laporan keuangan terhadap output akuntansi laporan keuangan yang
disusun dari berbagai aturan, standar, prinsip atau pedoman. Bidang ini dapat
juga disebut behavioral accounting.
3.
Metode
Normatif (1950-1960)
Disini akuntansi dianggap
sebagai norma peraturan yang harus diikuti tidak peduli apakah berlaku atau
dipraktikan sekarang atau tidak.
4.
Metode
Positive (1970)
Suatu metode yang diawali
dari suatu metode ilmiah yang sedang berlaku atau diterima umum. Berdasarkan
teori ini, dirumuskan problem penelitian untk mengamati perilaku atau fenmena
nyata yang tidak ada dalam teori.
Menurut Godfrey, dalam mengaitkan antara teori dengan kenyataan ,
dikenal tiga jenis hubungan, yaitu
a. syntactic
Teori dirumuskan dengan
garis logis. Hubungan itu dirumuskan dalam bentuk aturan seperti aturan bahasa,
aturan matematik, dan lain sebagainya.
b. Semantic
Teori menghubungkan
konsep dasar dari suatu teori ke objek nyata.hubungan ini dituangkan dalam
bentuk aturan yang sesuai atau definisi operasional. Semantic menyangkut
hubungan kata, tanda, atau symbol dari kenyataan sehingga teori itu lebih mudah
dipahami, realistic, dan berarti.
c. Pragmatic
Tidak semua teori
memiliki aspek pragmatis. Disini pragmatis itu berkaitan dengan pengaruh
kata-kata, symbol terhadap manusia. Akuntansi dianggap memiliki kemampuan
mempengaruhi perilaku manusia.
Teori harus mampu merumuskan kebenaran. Oleh karena itu teori
harus selalu diuji. Ada 3 kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki
wewenang dalam mennetukan kebenaran atas suatu teori, yaitu:
a. Dogmatic
Kebenaran dikatakan
benar karena disampaikan oleh ahli yang memenang memiliki wewenang untuk
menyampaikan kebenaran dan ini tidak perlu diuji lagi. Keyakinan pada kebenaran
ini hanya berdasar pada kepercayaan, keyakinan, atau iman seseorang. Misalnya
keyakinan beragama, charisma seseorang, jabatan, dan lain sebagainya.
b. Self evidence
Kebenaran disampaikan
dari suatu teori yang dibuktikan oleh pengetahuan umum, pengamatan, atau
pengalaman.
c. Scientific
Kebenaran disampaikan
dari suatu teori yg dibuktikan lewat metode ilmiah. Teori dirumuskan, diuji,
dan seterusnya berulang secara terus-menerus.
Dalam literature dikenal beberapa pendekatan dalam menrumuskan
teori akuntansi. Masing-masing penulis memberikan metode yang diikutinya.
Beberapa pendekatan dalam perumusan teori akuntansi menurut Belkaoui adalah
sebagai berikut :
1. Pendekatan informal terbagi atas :
a.
Pragmatis, praktis, dan non teoritis
Dalam metode
ini perumusan teori akuntansi didasarkan atas keadaan dan praktik di lapangan.
Yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal apa yang berguna untuk menyelesaikan
persoalan secara praktis.
b.
Pendekatan otoriter
Dalam metode
ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang mengeluarkan
pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.
2. Pendekatan Teoritis terbagi atas :
a.
Deduktif
Perumusan
dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi (postulat dan prinsip akuntansi)
dan selanjutnya diambil kesimpulan logis tentang teori akuntansi mengenai hal
yang dipersoalkan. Pendekatan ini dilakukan dalam penyusunan struktur akuntansi
dimana dirumuskan dulu tujuan laporan keuangan, rumuskan postulat, kemudian
prinsip, dan akhirnya lebih khusus menyusun teknik atau standar akuntansi
b.
Induktif
Penyusunan
teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan pengukuran khusus dan
akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan fenomena yang seragam atau berulang
(informasi akuntansi) dan diambil kesimpulan umum (postulat dan prinsip
akuntansi). Tahapan yang dilalui adalah:
·
Mengumpulkan semua observasi
·
Menganalisis golongan observasi
·
Penarikan kesimpulan umum
·
Pengujian kesimpulan umum
3. Etik
Dalam pendekatan
perumusan akunansi ini digunakan konsep kewajaran, keadilan, pemilikan dan
kebenaran. Menurut D.R. Scottkriteria yang harus digunakan dalam perumusan
teori akuntansi adalah keadilan dengan memperlakukan pihak yang berkaitan
secara adil.
4. Sosiologis
Yang menjadi perhatian
utama dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak social dari teknik
akuntansi. Jadi yang menjadi perhatian bukan pemakai langsung, tetapi juga
masyarakat secra keseluruhan.
5. Makro Ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam
perumusan teori akuntansi menekankan pada control perilaku indikator makro
ekonomi yang menghasilkan perumusan teori akuntansi. Dengan demikian, pemilihan
teknik akuntansi didasarkan pada dampaknya pada ekonomi nasional. Dapat
disimpulkan bahawa teknik dan kebijakan akuntansi harus dapat menggambarkan
realitas ekonomi dan pilihan terhadap teknik akuntansi harus tergantung pada
konsekuensi ekonomi.
Dari literature lain kita mengenal pendekatan komunikatif dalam
perumusan teori akuntansi. Pendekatan ini dikembangkan oleh Bedfourd dan
Baldouni yang menganggap akuntansi adalah sebagai suatu system yang terpadu
dalam proses komunikasi. Disini dirumuskan informasi apa yang perlu dan
disajikan oleh perusahaan kepada para pembaca agar mereka dapat menggunakannya
dalam proses pengambilan keputusan.
Banyak lagi pendekatan yang perlu dikemukakan disini antara lain
behavioural approach, yang menekankan pada aspek perilaku yang ditimbulkan oleh
informasi akuntansi, pragmatic, nontheoritical approach, theory of account
approach yang melihat akuntansi dari aspek hubungan antara perkiraan yang
dibangun dari dasar teori double entry.
Sampai
saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk merumuskan teori
atau standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori atau
standar akuntansi Amerika atau yang terakhir dari IASC (International
Accounting Standard Committee) sebagai dasar pengembangan akuntansi di tanah air.
Standar akuntansi keuangan maupun pernyataan standar pemeriksaaan masih
mengadopsi atau menterjemahkan standar serat pedoman dari Amerika atau IASC
dengan berbagai modifikasi minor. Upaya yang baru dilakukan oleh profesi
akuntansi adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum menyentuh
dasar teori akuntansinya.
Sumber :
Elisabet Dian Premanasari
Itu lah kawan-kawan sekalian
… sedikit mengenai teori akuntansi… moga berguna dan bermanfaat bagi kita semua
dalam hal pembelajaran.. nah untuk kawan-kawan S2 magister Akuntansi khusuhnya
class joint program, berikut ini ada bahan-bahan dan tugas selama perkuliahan,
moga berguna dan bermanfaat…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar